Multidimensi Kings Park, Multikegembiraan Warga Perth - NG TRAVELMATE #3

Agustus 29, 2016

Pohon Boab Gija Jumulu menjadi salah satu ikon Kings Park.

Ditahbiskan sebagai salah satu taman kota terluas di dunia, Kings Park menjadi paru-paru kehidupan Perth. Udara bersih yang terpancar dari rimbunan pepohonan yang menghampari Gunung Eliza, memenuhi seantero kota, menjaga wibawa lestari Perth yang modern. Setiap waktunya, Kings Park mewadahi semarak harmoni flora fauna khas Australia Barat dengan kegembiraan warga. Inilah firdaus di jantung kota.

Di depan pohon Boab Gija Jumulu  (Adansonia gregorii), saya terkesima menyimak penjelasan Ann Newman, relawan Kings Park. Pohon endemik Australia ini menempuh perjalanan sejauh 3200 km dari daerah Warmun, Kimberley, Australia Barat bagian utara. Pohon ini adalah hadiah dari masyarakat ‘indigenous’ bernama Gija. Umur pohon ditaksir 750 tahun, berbobot 36 ton dan bertinggi 14 meter. Rupa pohon ini sungguh unik, pokok pohon yang begitu ‘gemuk’ berdiameter 2,5 meter dengan cabang-cabang kecil dan pendek. Kehadiran pohon Boab ini sungguh bermakna, menjadi caraka hidup yang menggambarkan Kings Park sebagai taman kota lintas kisah.  

Saya berjalan lebih jauh menelusur Kebun Botani yang menjadi daya pikat utama dari Kings Park. Pohon Boab menjadi satu koleksi dari lebih 3000 varietas tanaman Kebun Botani. Sebagian besar tanaman merupakan asli Australia Barat yang dikembangkan dalam rangka konservasi. Menariknya, tata letak tanaman mengacu pada pembagian wilayah di Australia Barat. Pengelola sadar betul menyuguhkan flora Australia Barat sepaket dengan melekatkan asal daerah khasnya. Saya pun diajak memahami, di seantero tanah Australia Barat yang identik tandus terdapat keanekaragaman flora yang memukau.

Ann menunjukkan saya tanaman Silver Princess (Eucalyptus caesia) yang merupa unik dan endemik. Asalnya dari region Wheatbelt, Australia Barat. Sejenis Eukaliptus langka ini memiliki tangkai bunga putih dan jika mekar warna bunganya akan merah dengan serbuk sari kuning. Australia memang dikenal sebagai benua eukaliptus yang memiliki ragam spesies tersebar di penjuru daratannya. Saya kini melintasi kawasan pepohonan Marri (Eucalyptus calophylla), Karri (Eucalyptus diversicolor), dan Jarrah (Eucalyptus marginata) yang rimbun menjulang dengan sematan nama lokal Aborigin.

“Kami mendorong penyematan nama tanaman di Kings Park dengan nama pemberian suku Aborigin” ungkap Ann, yang penuh renjana mengabdi lebih dari 30 tahun di Kings Park.

Kings Park menempati kawasan yang memiliki sejarah panjang dalam tradisi masyarakat Noongar, sebutan orang Aborigin di Australia Barat. Mooro Katta (nama lokal untuk Bukit Eliza) menjadi tempat ritual penting dan ruang interaksi selama ribuan tahun bagi suku Whadjuk yang tinggal di sekitar Perth. Selain penamaan tanaman, hewan, dan lokasi dengan nama Aborigin, di Kings Park juga terdapat Aboriginal Art Gallery yang menyuguhkan koleksi karya dari artis-artis Aborigin di Australia Barat.

Langkah kaki saya menelusuri Kings Park berlanjut ke State War Memorial. Sebuah tugu cenotaph bersanding dengan hamparan taman berumput dan berbunga. Di hadapannya, api abadi Flame of Remembrance menambah suguhan agung nan khusyuk. State War Memorial adalah penanda bagi warga Australia Barat yang gugur di medan perang di berbagai belahan dunia. Meski Australia tak pernah jadi palagan perang, tentaranya terlibat beraliansi dalam Perang Dunia I dan II, Perang Vietnam, Perang Korea, Perang Boer, Perang Afghanistan, Perang Teluk dan perang-perang lainnya.

Mari tinggalkan saja bayang perang dengan saujana kota Perth yang semarak menawan. Dari gardu pandang Kings Park, saya tak bisa mengabaikan untuk tak mengabadikan lanskap kota Perth yang disesaki gedung-gedung. Pemandangan perjumpaan Sungai Swan dan Canning yang memberi kesuburan di Perth dan sekitarnya makin menambah pesona saujana.

Di bawah pohon yang rindang, di atas rumput yang asri, saya amati beragam pengunjung duduk bersantai sambil berbincang masyhuk, membaca buku, menyesap udara sejuk bahkan pulas tertidur. Sesekali kelompok atau individu pesepeda melintas riang di jalur sepeda. Rasanya, saya merasakan denyut kegembiraan para pengunjung yang menikmati suguhan multidimensi Kings Park.

Keanekaragaman ‘panggung’ hiburan Kings Park pantas jadi favorit warga dan pelancong Perth. Tak perlu jauh dari pusat kota Perth yang sesak, ada Kings Park yang hadir menentramkan. Berbahagialah warga Perth punya Kings Park! Kings Park menjadi taman kegembiraan yang sempurna. Dengan area seluas 4,06 km persegi, sungguh Kings Park terlalu singkat untuk saya eksplorasi selama dua jam saja. 


Video perjalanan di Australia Barat dalam NG Travelmate


Perjalanan di Australia Barat ini terlaksana bersama NATIONAL GEOGRAPHIC INDONESIA - www.nationalgeographic.co.id dan TOURISM WESTERN AUSTRALIA BOARD - www.westernaustralia.com dalam tajuk acara NG TRAVELMATE. Selama 6 hari (5 - 10 April 2016), saya mengeksplorasi pesona Australia Barat. Ada 11 tulisan dalam rangkaian perjalanan ini dan sebelumnya merupakan 'assignment' dari National Geographic Indonesia. Beberapa tulisan sudah tayang di majalah NG TRAVELER dan laman www.nationalgeographic.co.id.

Berikut ini, sebelas tulisan tentang pengalaman saya merayakan pesona Australia Barat yang mengagumkan. Kamu harus membaca semuanya...


Selamat membaca dan menarik kisah perjalanan yang lebih bermakna...

You Might Also Like

2 komentar

Twitter @iqbal_kautsar

Komentar Pembaca

BACA LEBIH BANYAK